Selasa, 06 November 2012

Any Kusuma Dewi Motherly Figure for Hundreds of Orphans

BUSY?  Definitely. However, her busy activities doesn’t stop her in conducting social activities. In the midst of her hectic schedule as a director in the shipping company, this woman often conducts social activities with the foundation she has established.

Any  Kusuma Dewi. She is the motherly figure for hundreds of orphans and needy children at the Tri Kusuma Bangsa Foundation that she has established some time ago. This foundation has been established to provide education for the less fortunate youth of nation.

“That is my goal indeed. Education is very important for them to reach for their dreams. They are just like any other children. They have the right to study dan to become intelligent.

They have the duty to build their nation. That is why this foundation has been established,” Finance and Marketing Director of PT Komelindo Putra Kusuma said.

As a mother of three children, who are Mahendra Danny Setyoko, Wynna Dewi Melinda, and Marcelino Danny Styatmaja, she certainly doesn’t want to see school-age children to be neglected. She is like Dewi Saraswati (Goddess of Knowledge) who wants to see marginalized children to have a a good education.


Her concern for the sector of education in Indonesia is not to be doubted. As a founder of the Tri Kusuma Bangsa  Foundation, Any has also established free libraries. The woman whose hobby is cooking has established two libraries simultaneously in two cities: in Blitar where she was born and Jakarta. The one in Jakarta is located not so far from the Tri Kusuma Bangsa Foundation.

Any is not only concerned for the education sector. She is apparently an observer of the people’s health sector, too. She is very concerned of the people who are economically less fortunate whose health are not insured.

Therefore, she often conducts social activities by providing free medications for the community whether it’s in Jakarta or outside Jakarta. Any cooperates with the Indonesian Doctors’ Association (IDI).


“The point is that we can lessen the sufferings of those in need of help. I feel happy once I’m able to help and they are also happy with our presence. This is what’s is called sharing happiness,” she said.

(Sosok Ibu bagi Ratusan Yatim)

Sibuk? Pasti. Namun, kesibukan tak membelenggunya dalam kegiatan sosial. Di tengah kesibukannya sebagai seorang direktur di sebuah perusahaan jasa perkapalan, wanita ini kerap melakukan aksi sosial bersama yayasan yang ia dirikan.

Any  Kusuma Dewi. Itulah wanita yang menjadi sosok ibu bagi ratusan anak yatim dan dhuafa di Yayasan Tri Kusuma Bangsa yang didirikannya beberapa waktu lalu. Yayasan itu dibangun untuk mencerdaskan anak bangsa yang kurang beruntung.


“Itu memang tujuan saya. Pendidikan sangat penting bagi mereka untuk menggapai cita-cita. Mereka sama dengan anak-anak yang lainnya, yaitu mempunyai hak untuk belajar dan menjadi pintar. Mereka juga punya kewajiban membangun bangsanya. Dari situlah yayasan ini saya dirikan,” ucap Direktur Keuangan dan Marketing PT Komelino Putra Kusuma ini.

Sebagai ibu tiga dari anak -- Mahendra Danny Setyoko, Wynna Dewi Melinda, dan Marcelino Danny Styatmaja -- tentunya tak mau melihat anak-anak usia sekolah telantar. Dia seperti Dewi Saraswati (Dewi Ilmu Pengetahuan) yang ingin melihat anak-anak terpinggirkan merasakan pendidikan yang baik. Kepeduliannya kepada dunia pendidikan di Indonesia tak perlu disangsikan.

Sebagai penunjang beridirinya yayasan Tri Kusuma Bangsa, Any juga membangun perpustakaan gratis. Wanita yang hobi memasak ini, membuat dua perpustaakan sekaligus di dua kota, yaitu tempat kelahirannya Blitar, Jawa Timur dan Jakarta. Di Jakarta, lokasinya tidak jauh dari yayasan Tri Kusuma Bangsa.

Any tidak hanya peduli terhadap pendidikan. Rupanya dia juga pemerhati kesehatan masyarakat. Dia sangat prihatin orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi, yang tak terjamin kesehatannya. Karenanya dia kerap melakukan bakti sosial pengobatan gratis bagi masyarakat, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta. Untuk aksi sosial ini Any bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Intinya kita bisa meringankan penderitaan mereka yang tertimpa musibah. Saya merasakan kebahagian kala bisa membantu dan mereka pun begitu bahagia dengan kehadiran kita di sana. Inilah yang namanya berbagi.